Ikan Asin
adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan
dengan menambahkan banyak garam. Debgan metode pengawetan ini daging
ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan dalam
waktu berbulan-bulan.
Beraneka jenis
ikan yang biasa diasinkan, baik Ikan
darat, maupun Ikan
laut.
Ikan-ikan ini dikumpulkan dalam suatu wadah dan lalu ditaburi atau
direndam dalam larutan garam pekat. Ikan-ikan yang besar biasanya
dibelah atau dipotong-potong lebih dulu agar garam mudah meresap kedalam
daging. Karena perbedaan kepekatan dan tekanan asmosis kristal-kristal
garam akan menarik cairan sel dalam daging ikan keluar dari tubuhnya.
Sementara itu partikel garam meresap masuk kedalam daging ikan. Proses
ini berlangsung hingga tercapai keseimbangan konsentrasi garam diluar
dan didalam daging. Konsentrasi garam yang tinggi dan menyusutnya cairan
sel akan menghentikan autolisis dan menghambat pertumbuhan bakteri
dalam daging ikan. Setelah itu ikan-ikan ini dijemur, direbus atau di
permentasi untuk meningkatkan keawetannya.
Berikut cara Pembuatannya
Pertama,
Ikan melalui tahap pembelahan, untuk memisahkan dari isi perutnya,
setelah itu ikan dicuci hingga bersih. Lalu berlanjut ketahap pemberian
air garam, untuk sebagai pengawet. Proses pengawet berlangsung selama
satu malam. Setelah itu ikan di jemur.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan Ikan asin adalah :
1. Pembersihan
Pada tahap ini, pembersihan yang dilakukan adalah dengan memisahkan ikan dari isi perut ikan tersebut. Sehingga lebih bersih.
2. Penggaraman
Penggaraman
atau pemberian garam dilakukan setelah tahap 1 selesai. Garam yang
diberikan adalah Garam Murni yang biasanya kandungan Nacl nya tinggi.
Perbandingan antara bahan baku ikan dengan garam adalah 2:1 jadi untuk
100kg ikan dan garam yang akan dibutuhkan sekitar 50kg.
3. Penjemuran (pengeringan)
Ikan yang telah diproses dalam penggaraman, kemudian dicuci bersih dan langsung dijemur
diatas pin. Tempat penjemuran bebas dari naungan tujuannya agar sinar matahari dapat digunakan seluruhnya.
Proses pengeringan yang dilakukan oleh pengelola hanya dilakukan dengan
memanfaatkan, jika cuaca mendukung/ panas hanya membutuhkan waktu
setengah hari untuk menjemur ikan tersebut hingga kering. Namun, jika
cuaca tidak mendukung atau hujan, biasanya para pengelola membutuhkan
waktu untuk mengeringfkan ikan tersebut sampai berhari-hari bahkan
sampai berminggu-minggu.
Faktor- faktor yang berpengaruh dalam pembuatan
Kecepatan penetrasi garam kedalam tubuh ikan dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
1. Konsentrasi garam semakin tinggi
Konsentrasi
garam yang digunakan semakin cepat proses masuknya garam kedalam daging
ikan. Akan lebih baik apabila digunakan garam kristal untuk
mengasinkan.
2. Jenis Garam
Garam dapur murni (Nacl 95 %)
lebih mudah diserap dan menghasilkan ikan asin dengan kualitas yang
lebih baik. Garam rakyat mengandung unsur –unsur lain (Mg, Ca, Senyawa
Sulfat) kotoran,bakteri, dan lain-lain. Yang dapat menghambat penetrasi
garam dan merusak ikan.
3. Ketebalan Daging Ikan
Semakin
tebal daging ikan, proses pengasinan akan membutuhkan waktu semakin lama
dan garam yang lebih banyak sehingga ikan-ikan besar biasanya
dibelah-belah, dikeping atau diiris tips-tipis sebelum diasinkan.
4. Kadar lemak
Kadar lemak yang tinggi (diatas 2%) akan memperlambat penetrasi garam kedalam daging ikan.
5. Kesegaran Daging Ikan
Ikan
yang kurang segar memiliki daging yang lebih lunak dan cairan tubuh
yang mudah keluar, sehingga proses pengasinan bisa lebih cepat, namun
juga garam yang terlalu banyak masuk kedalam tubuh ikan akan menjadikan
ikan asin tersebut terlalu asin dan kaku.
6. Suhu Daging Ikan
Semakin tinggi suhu daging ikan, semakin cepat garam masuk ketubuh ikan.
Alat Dan Bahan Yang Digunakan dalam pembuatanAlat
dan bahan hanya dibutuhkan untuk proses pengawetan ikan berupa garam
saja, biasanya untuk garam sebanyak 50 kg digunakan hanya untuk ikan
100kg, setelah melalui proses pembelahan dan pengeringan hanya sekitar
60kg.
Jenis Ikan yang di AsiniJenis Ikan yang dapat diasini antara lain :
a. Ikan Belah Sisik
b. Ikan Gembung
c. Ikan Dencis
d. Ikan Pisang Belah
e. Ikan Pisang Bulat
f. Ikan Pisang
g. Ikan parang-parang