• Contact
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Chem Blog

Sains Kimia dan Komputer

  • DROPDOWN MENU
  • Daftar Isi
Home » kadar lemak cara mojonnier » praktikum » Penetapan Kadar Lemak Metode Mojonnier

Penetapan Kadar Lemak Metode Mojonnier

Posted by Chem Blog on Jumat, 24 Februari 2012
Label: kadar lemak cara mojonnier, Label: praktikum


Analisis proksimat merupakan analisis yang digunakan untuk memperkirakan kandungan utama dalam suatu bahan. Kandungan utama dalam bahan makanan dikenal dengan istilah makronutrien. Penetapan yang dilakukan dalam analisis proksimat meliputi kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat.
Metode yang digunakan adalah metode Mojonnier (SNI 01–2891, 1992) karena waktu analisis yang cepat dan sederhana. Kekurangan dari metode ini yaitu pelarut yang digunakan tidak bisa dipakai lagi karena sudah diuapkan. Penentuan kadar lemak metode ini, yaitu pengekstrakan dengan menggunakan pelarut organik, selain lemak, fosfolipid, sterol, asam lemak
bebas, karotenoid, dan pigmen-pigmen lain juga ikut terekstrak. Oleh karena itu, menurut Sudarmadji, dkk, (1989), hasil analisisnya disebut lemak kasar (crude fat). Labu pengekstrak Mojonnier dapat dilihat pada Gambar.
Prinsip dari penetapan kadar lemak metode Mojonnier ini adalah sampel yang dimasukkan ke dalam tabung Mojonnier dilarutkan dengan etanol dan dihidrolisis dengan amonium hidroksida membentuk asam lemak bebas yang selanjutnya diekstrak dengan menggunakan pelarut organik dietil eter dan petroleum eter.
Hasil ekstraksi kemudian diuapkan pelarutnya dan dikeringkan dalam oven pada suhu    105 oC sampai diperoleh bobot tetap (secara gravimetri). Berat residu dinyatakan sebagai berat lemak dalam bahan. Penggunaan metode ini dikarenakan metode ini mempunyai beberapa keunggulan. Jika dibandingkan dengan metode yang lain seperti, metode soxlet metode Mojonnier lebih cepat, memiliki tingkat akurat yang lebih tinggi dan alat-alat yang diperlukan lebih sederhana.      

Penetapan Kadar Lemak-Metode Mojonnier.

Dasar :

Contoh dilarutkan dengan air panas, dihidrolisis dengan basa kemudian diekstrak dengan pelarut organik. Hasil ekstraksi diuapkan dan lemak yang tertinggal ditetapkan bobotnya secara gravimetri.

Alat :

Neraca analitik.

Labu pengekstrak Mojonnier.

Pinggan porselen.

Pipet ukur 2 dan 10 ml.

Gelas ukur 25 ml.

Pemanas listrik / Hot Plate.

Oven.

Eksikator.

Stopwacth.

Bahan :

Ethanol 96 %.

Ammonia 25 %.

Dietil eter p.a.

Petroleum eter.

Cara kerja :

Ditimbang contoh 1,25 sampai 1,5 gram ke dalam labu majonnier.

Ditambahkan 9,0 ml air panas, labu ditutup dan dikocok kuat-kuat sampai contoh terlarut dan terbentuk suspensi.

Ditambahkan 1,5 ml ammonia 25 % dan labu dikocok.

Ditambahkan 10 ml ethanol 96 % dan labu dikocok.

Ditambahkan 25 ml dietil eter dan labu dikocok selama 2 menit.

Ditambahkan 25 ml petroleum eter, labu dikocok kembali selama 2 menit.

Labu pengekstrak dibiarkan hingga lapisan eter di dalamnya jernih.

Lapisan eter dituang ke dalam pinggan porselen yang telah diketahui bobot kosongnya.

Diulangi pengekstrakan dengan dietil eter dan petroleum eter seperti pada langkah 5 hingga 8 yang diteruskan pada langkah 10 hingga langkah  12.

Cairan dalam pinggan diuapkan sampai kering di atas pemanas listrik.

Pinggan porselen dikeringkan dalam oven pada suhu 105 ÂșC selama 2 jam

Didinginkan dalam eksikator dan ditimbang sampai didapat bobot tetap.


Perhitungan :      Kadar lemak =  (A-B)/C   

                                                       

Keterangan:      A  :  bobot pinggan porselen + lemak

                         B  :  bobot pinggan porselen kosong

                         C  :  bobot contoh.

sumber gambar : google.co.id


2 Responses to "Penetapan Kadar Lemak Metode Mojonnier"

  1. Araka.id17 Februari 2017 pukul 19.00

    ini sni kah?
    no SNI-nya berapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Unknown8 Juni 2017 pukul 16.50

      ini sesuai AOAC-989.05 official method

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

POPULAR POSTS

  • Penetapan Kadar Lemak Metode Mojonnier
    Analisis proksimat merupakan analisis yang digunakan untuk memperkirakan kandungan utama dalam suatu bahan. Kandungan utama dalam baha...
  • Sifat Kimia Senyawa Klor
    Klor (bahasa Yunani: Chloros , “hijau pucat”), adalah salah satu unsur kimia dengan simbol Cl dan  mempunyai nomor atom 17. Dalam tabel...
  • Pembuatan Garam Mohr
    Garam mohr, besi ammonium sulfat, merupakan garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul [NH 4 ] 2 [Fe][SO 4...
  • Pembuatan Sabun Transparan dengan Ekstrak Lidah Buaya
    Proses pembuatan sabun transparan telah dikenal sejak lama. Produk sabun transparan tertua yang cukup terkenal adalah   “pears transp...
  • Analisa dan Penentuan Kadar Fosfat, Ammonia, Besi, dan Mangan dalam Air
    Dalam menjamin bahwa air minum itu aman, higienis dan baik serta dapat di minum, maka harus terpenuhi syarat- syarat berikut : Syarat ...

Most Comennted

Blog Archive

  • ►  2016 (3)
    • Juni (3)
  • ▼  2012 (18)
    • Februari (12)
    • Januari (6)
  • ►  2011 (36)
    • Desember (30)
    • November (6)

Label

analisa hyperchem analisa pencemar air analisis pencemar udara avogadro biografi chemdraw chemoffice chempup chemsketch chemtool Dowload laporan praktikum ektraksi senyawa dengan cara reduksi Enthalpi filtrasi air garam mohr GElement harno dwi pranowo hyperchem istilah jmol Jurnal Kimia Fisik kadar lemak cara mojonnier Kalzium Kimia kimia komputasi komputasi korosi besi Linux manfaat chempup manfaat kimia komputasi molekul pembelajaran Pembuatan pembuatan sabun transparan penelitian penemuan obat praktikum sifat senyawa klor Sintesis NaOH software tembaga hidrat

Entri Populer

  • Penetapan Kadar Lemak Metode Mojonnier
    Analisis proksimat merupakan analisis yang digunakan untuk memperkirakan kandungan utama dalam suatu bahan. Kandungan utama dalam baha...
  • Sifat Kimia Senyawa Klor
    Klor (bahasa Yunani: Chloros , “hijau pucat”), adalah salah satu unsur kimia dengan simbol Cl dan  mempunyai nomor atom 17. Dalam tabel...
  • Pembuatan Garam Mohr
    Garam mohr, besi ammonium sulfat, merupakan garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul [NH 4 ] 2 [Fe][SO 4...
  • Pembuatan Sabun Transparan dengan Ekstrak Lidah Buaya
    Proses pembuatan sabun transparan telah dikenal sejak lama. Produk sabun transparan tertua yang cukup terkenal adalah   “pears transp...
  • Analisa dan Penentuan Kadar Fosfat, Ammonia, Besi, dan Mangan dalam Air
    Dalam menjamin bahwa air minum itu aman, higienis dan baik serta dapat di minum, maka harus terpenuhi syarat- syarat berikut : Syarat ...

Kategori

analisa hyperchem analisa pencemar air analisis pencemar udara avogadro biografi chemdraw chemoffice chempup chemsketch chemtool Dowload laporan praktikum ektraksi senyawa dengan cara reduksi Enthalpi filtrasi air garam mohr GElement harno dwi pranowo hyperchem istilah jmol Jurnal Kimia Fisik kadar lemak cara mojonnier Kalzium Kimia kimia komputasi komputasi korosi besi Linux manfaat chempup manfaat kimia komputasi molekul pembelajaran Pembuatan pembuatan sabun transparan penelitian penemuan obat praktikum sifat senyawa klor Sintesis NaOH software tembaga hidrat
Copyright 2015 Chem Blog. All Rights Reserved. Template by Theme by Mas Sugeng. Powered by Blogger